didikjatmiko.com - Kegiatan sedekah bumi atau manganan digelar setiap tahun di Desa Sedahkidul Kecamatan Purwosari Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Kegiatan yang dipusatkan di Sendang Potro setiap tahunnya ini merupakan wujud rasa syukur warga Desa Sedahkidul setelah menuai berkah atau hasil panen melimpah dari Bumi Sedahkidul.
Mengenal Kesenian Tradisional Wayang Thengul Khas Bojonegoro |
Selain itu, kegiatan seperti ini dimaksud untuk melestarikan warisan budaya nenek moyang terdahulu. Sendang Potro merupakan tempat yang dianggap sebagai ikon di Desa Sedahkidul Kecamatan Purwosari Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Dalam kesempatan itu, warga desa Sedahkidul sejak pukul 09.00 WIB memadati lokasi kegiatan sedekah bumi yakni di Sendang Potro.
Mau tahu pemilik blog didikjatmiko.com Menari Tari Thengul Bojonegoro? Baca dan tonton videonya di : Tari Thengul Bojonegoro, inilah Gerakannya
Mau tahu pemilik blog didikjatmiko.com Menari Tari Thengul Bojonegoro? Baca dan tonton videonya di : Tari Thengul Bojonegoro, inilah Gerakannya
Seusai manganan, warga desa Sedahkidul dihibur dengan hiburan yang sudah dipersiapkan oleh panitia kegiatan yakni pertunjukan Wayang Thengul Khas Bojonegoro. Pertunjukan Wayang Thengul kali ini dibagi menjadi dua sesi yaitu siang dan malam. Untuk siang harinya biasanya dimulai setelah Jum'atan dan bertempat di Sendang Potro. Sedangkan pada malam hari pertunjukan Wayang Thengul dipusatkan di kantor Balai Desa Sedahkidul Kecamatan Purwosari Kabupaten Bojonegoro.
Mengenal Kesenian Tradisional Wayang Thengul Khas Bojonegoro
Wayang Thengul merupakan kesenian wayang khas Bojonegoro dalam bentuk 3 dimensi dengan diiringi gamelan pelog/slendro sambil menemani suara nyanyian sinden. Sejarah wayang thengul ini masih terbilang samar. Namun dari sejarah yang ada, wayang thengul diketahui diciptakan oleh Sumijan sekitar tahun 1930-an. Pada awalnya, wayang thengul ini digunakan untuk ngamen dari satu desa ke desa yang lain. Seiring dengan perkembangan zaman, wayang thengul ini mulai dikenal masyarakat luas dan mulai berkembang menjadi hiburan yang ditampilkan dalam berbagai acara, seperti hajatan, nikahan, dan sedekah bumi/bersih desa.
Seperti halnya kesenian wayang golek pada umumnya, wayang thengul dipentaskan oleh seorang dalang, yang memiliki keahlian dan ketertarikan khusus dalam memainkan wayang. Dalang-dalang tersebut belajar secara nyantrik, yaitu membantu sambil mempelajari setiap unsur dalam perwayangan thengul pada dalang senior.
Lakon atau kisah yang ditampilkan dalam pertunjukkan Wayang asal Bojonegoro ini biasanya mengambil lakon atau kisah kerajaan Majapahit, Serat Damarwulan, dan wayang menak dengan lakon-lakon Panji serta cerita para wali pada masa kerajaan Demak.
Sedangkan untuk bentuk karakter dari wayang Thengul disesuaikan dengan ciri khas cerita dan karakter yang diangkat. Selain bentuk karakter, suara setiap tokoh pun bervariasi. Sama dengan wayang lainnya, kemampuan dalang dalam memainkan cerita dan suara wayang merupakan unsur terpenting dalam suatu pertunjukan wayang dan menjadi penentu kualitas.
Sebagai generasi muda Bojonegoro, Saya mengajak kepada pemuda Bojonegoro untuk turut melestarikan seni dan budaya lokal Bojonegoro. Siapa yang peduli kalau bukan kita, Pemuda Bojonegoro. Adapun pertunjukan Wayang Thengul ini berasal dari Dk. Glagah Desa Purwosari Kecamatan Purwosari Kabupaten Bojonegoro.
Seperti apa sih Pesona Wayang Thengul Khas Bojonegoro? Penasaran, yuk intip fotoku saat menghadiri kegiatan sedekah bumi di Sendang Potro Desa Sedahkidul Kecamatan Purwosari Kabupaten Bojonegoro, hari Jum'at 13 Juni 2014 berikut ini! :
Pentas Wayang Thengul di Sendang Potro Desa Sedahkidul Kecamatan Purwosari Kabupaten Bojonegoro |
Pentas Wayang Thengul di Depan Balai Desa Sedahkidul Kecamatan Purwosari Kabupaten Bojonegoro |
Wayang Thengul khas Bojonegoro |
Kegiatan Sedekah Bumi atau Manganan di Sendang Potro Desa Sedahkidul Kecamatan Purwosari Kabupaten Bojonegoro |
salah satu budaya dan kearifan lokal yg dimiliki indonesia ya, aku suak dengan banyak tokoh wayang
ReplyDeleteWah, dari dulu aku suka banget dengan kesenian tradisional wayang. Tapi di jaman modern seperti ini sudah jarang banget di temukan.
ReplyDeleteWah, seru sekali ya sepertinya. Jadi ingin ikutan jadi penonton :D
ReplyDeleteGak jauh beda sama wayang golek gitu ya, seru banget kayaknya.
ReplyDeleteSeru banget ya, terlihat dari foto-fotonya :)
ReplyDeletebudaya yang harus dilestarikan. udah jarang loh ada pegelaran wayang kulit. dulu di desa saya di kuningan jawa barat juga ada festival sedekah bumi tapi makin tahun ke tahun udah gak diadakan lagi. apalagi wayang, kayaknya sampai zaman SD doank bisa nonton wayang rame-rame di jalan.
ReplyDeleteHarus selalu dilestarikan, diajarkan pada generasi muda (berikutnya), dan dapat menjadi salah satu aset wisata! :)
ReplyDelete