10 Etika Bisnis yang Wajib Diterapkan dalam Membangun Usaha - Melanjutkan artikel sebelumnya yang berjudul Inilah Kelebihan Membuka Suatu Bisnis Usaha Sendiri. Dalam kesempatan ini admin blog didikjatmiko.com suguhkan artikel lanjutannya yang berjudul 10 Etika Bisnis yang Wajib Diterapkan dalam Membangun Usaha.
Sutelo Snack Anti Ngantuk - Salah satu bisnis yang dikembangkan Pengusaha dari Magelang |
Etika merupakan salah satu faktor yang sangat memengaruhi kehidupan setiap manusia, begitu pula dalam berbisnis. Ada beberapa etika-etika tertentu yang akan memengaruhi bagaimana kesuksesan usaha Anda selanjutnya. Walaupun seseorang memiliki ide bisnis yang sangat brilian ataupun modal yang besar untuk bisa membuka usaha, namun jika selama berbisnis ia tidak menerapkan etika berbisnis yang sesuai, maka pintu kesuksesan akan sulit untuk dibuka. Terutama jika hal ini disangkutnya dengan kredibilitas Anda di mata konsumen, membuat kesan yang jelek di mata mereka akibat kurangnya etika berbisnis, maka bersiapkan untuk kehilangan pelanggan. Maka dari itu, mari kita pelajari apa saja etika yang perlu diterapkan oleh para pebisnis selama menjalankan usahanya sebagai berikut.
1. Kejujuran dalam berbicara dan bersikap
Kejujuran menjadi etika pertama yang harus dimiliki oleh setiap pebisnis. Diawali dari kejujuran inilah, maka pelanggan bisa percaya pada usaha yang Anda jalankan. Dengan kata lain, kredibilitas usaha Anda dibangun dari Anda sendiri yaitu bagaimana Anda bersikap terhadap pelanggan. Bayangkan apabila Anda tidak jujur bahwa barang dagangan Anda adalah barang yang illegal, maka pelanggan akan enggan untuk membeli dari Anda. Oleh karena itu, selalu terapkan kejujuran dalam setiap perkataan dan perbuatan Anda selama berbisnis. Salah satunya dengan membagikan informasi mengenai usaha maupun produk Anda secara jujur.
2. Menjunjung integritas
Berbicara mengenai integritas dalam berbisnis, maka harus ada konsistensi antara pemikiran, perkataan, dan perbuatan dari si pebisnis. Walaupun pada akhirnya, seorang pebisnis harus menghadapi kepentingan yang berseberangan dengan pemikiran awalnya, namun ia tetap harus menjunjung integrasnya dan mencari jalan keluar yang tepat. Nah, Anda haruslah tetap bisa mempertahankan prinsip bisnis Anda walaupun di tengah jalan mendapatkan banyak gangguan yang berseberangan. Jika tidak bisa mempertahankan prinsip Anda, maka kemungkinan besar bisnis Anda akan terombang-ambing secara tidak jelas dan berakhir dengan kegagalan.
3. Selalu memenuhi janji yang telah dibuat
Sudah menjadi kaidah bahwa janji itu harus ditepati, begitu pula dalam berbisnis. Sekali pelanggan dikecewakan akibat Anda tidak bisa memenuhi janji sesuai pesanan, maka pelanggan punya hak untuk mengundurkan diri sebagai pelanggan Anda. Contohnya bisa seperti ini, Anda menjanjikan produk akan jadi dalam waktu 3 hari, namun hingga seminggu lebih Anda tidak bisa memenuhinya. Fatal, bukan? Jadi, pastikan untuk tidak membuat janji secara sembarangan, terutama jika Anda tidak yakin bisa memenuhinya.
4. Mempertahankan loyalitas
Mempertahankan loyalitas bisa wajib dilakukan secara dua arah. Pertama, mempertahankan loyalitas ke dalam terhadap anggota di dalam bisnis Anda, termasuk partner kerja dan karyawan. Apabila Anda bisa mempertahankan loyalitas kepada karyawan Anda, maka Anda bisa mempertahankan keberlangsungan produksi usaha Anda dengan lebih mudah karena tidak perlu ada perubahan tenaga kerja.
Kedua, mempertahankan loyalitas ke luar kepada rekan kerja dan pelanggan. Ini juga sangat penting karena mempertahankan loyalitas terhadap pelanggan dan rekan kerja memengaruhi bagaimana bisnis Anda akan berlangsung ke depannya. Apabila pelanggan sudah loyal terhadap usaha Anda, maka walaupun Anda produk lain, mereka akan tetap memilih produk Anda. Untuk mempertahankan loyalitas ini, maka Anda perlu menunjukkan perkembangan usaha yang semakin lama semakin aktif. Dengan begitu, pelanggan dan rekan kerja akan percaya bahwa loyalitas mereka ada pada tempat yang tepat.
5. Menerapkan keadilan
Apabila Anda adalah pemilik usaha, maka selalu terapkanlah sikap adil. Terutama kepada karyawan maupun setiap orang yang terlibat di dalam bisnis Anda. Jangan pernah bersikap otoriter hanya karena Anda berada di posisi yang tertinggi. Jangan pernah mendiskriminasikan karyawan karena latar belakangnya. Anda harus bisa bersikap terbuka dan bisa mentoleransi perbedaan antara setiap orang. Jika Anda bisa berlaku adil terhadap mereka, maka secara otomatis Anda juga bisa membangun loyalitas mereka terhadap perusahaan Anda.
6. Bersikap lebih peduli
Sebagai seorang pebisnis, Anda harus tahu bahwa setiap keputusan yang Anda ambil terhadap usaha yang Anda jalankan maka akan memberikan pengaruh terhadap karyawan dan segala pihak yang terlibat di dalam siklus bisnis Anda. Jadi, sebaiknya Anda bersikap lebih peduli dengan mempertimbangkan dampak baik positif maupun negatif yang nanti akan berpengaruh terhadap karyawan Anda. Dengan menerapkan sikap peduli, maka Anda bisa meminimalisir keputusan yang bersifat merugikan bagi karyawan dan bisnis Anda secara tidak langsung.
7. Menghargai pihak lain
Sikap menghargai ini sejalan dengan sikap adil dan peduli yang dipaparkan sebelumnya. Walaupun karyawan Anda berasal dari latar belakang yang berbeda-beda, namun jangan pernah menilai mereka dari ras, suku, bahasa, agama, dan lain sebagainya. Begitu pula dengan pelanggan, jangan pernah membeda-bedakan pelanggan yang kaya dan miskin. Selama pelanggan Anda memiliki keinginan yang kemampuan yang sama untuk membeli produk usaha Anda, namun jangan pernah mendeskriminasikan mereka berdasarkan
8. Selalu menaati peraturan yang berlaku
Sebagaimana permainan, bisnis juga memiliki aturan yang berlaku baik secara tertulis maupun tidak tertulis. Aturan yang tertulis biasanya berasal dari pemerintah setempat yang mengatur proses bisnis di wilayah tertentu. Pengusaha yang baik adalah yang mau menaati peraturan yang ditetapkan untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya. Jika tidak menaati peraturan, maka bersiaplah usaha Anda bisa mendapatkan sanksi dari pemerintah. Tetapi, terkadang peraturan sosial juga berpengaruh dalam berbisnis. Ada norma sosial tertentu di masyarakat di wilayah tertentu yang tidak terdapat pada aturan yang dibuat pemerintah. Oleh karena itu, Anda perlu mempelajari terlebih dahulu lokasi dimana Anda berbisnis. Pastikan bahwa bisnis yang Anda jalani tidak bertentangan dengan norma sosial di masyarakat tersebut.
9. Memiliki jiwa kepemimpinan
Sebagai seorang pebisnis yang membawahi karyawan, maka Anda harus memiliki jiwa pemimpin. Jadi, Anda harus bisa memimpin karyawan dengan cara memberikan contoh, memotivasi, maupun mengawasi agar mereka bisa bekerja dengan lebih baik dan sesuai dengan target kerja. Jangan sampai Anda terlalu bersikap baik justru karyawan Anda menyepelekan posisi Anda. Bersifat terbuka namun tetap mempertahankan karisma ada ciri-ciri pemimpin yang akan sukses menjalankan bisnisnya.
10. Menjaga reputasi usaha
Terakhir adalah mampu menjaga reputasi usaha Anda sendiri. Menjaga nama baik terkadang bisa sangat sulit, terutama ketika harus berurusan dengan iklim bisnis yang sangat ketat dengan persaingan. Jangan sampai Anda tergiur untuk melakukan hal-hal tidak sesua dengan memudahkan bisnis Anda. Sekali nama baik Anda tercemar, maka sangat sulit untuk mengembalikannya. Jika pelanggan tahu bahwa reputasi perusahaan Anda tidak baik, maka mereka akan menghindari untuk kembali menggunakan jasa Anda. Oleh karena itu, poin etika terakhir ini juga berperan sangat penting dalam menentukan apakah usaha Anda bisa berakhir dengan lancar atau tidak.
Apabila Anda ingin dipandang sebagai seorang pengusaha yang professional, maka seharusnya etika-etika di atas selalu Anda terapkan dalam perjalanan bisnis Anda. Catat dan perhatikan bahwa etika dan profesionalisme adalah kunci utama kesuksesan suatu bisnis. [kakdidik13]