Kisah Inovator Banyumas, Nopia dan Mino, Batik Papringan Hingga Bukit Tranggulasih yang Aduhai di Juguran Blogger 2017 - Perjalan menuju ke Banyumas pun dimulai. Dalam kesempatan kali ini, Saya memilih ke Banyumas dengan menggunakan kereta api. Pagi itu sekitar pukul 04.00 WIB, Saya diantar oleh Bapak berangkat ke Stasiun Cepu (stasiun terdekat dari rumahku di Bojonegoro yang merupakan titik awal keberangkatanku). Berhubung jalur kereta api dari Cepu menuju ke Purwokerto tidak ada yang langsung, maka perjalanan harus ditempuh dengan cara naik kereta api dari stasiun Cepu turun di stasiun Semarang (Poncol) dengan menggunakan kereta api Blora Jaya, kemudian dilanjut dari stasiun Semarang (Poncol) menuju stasiun Purwokerto dengan menggunakan Kereta Api Kamandaka.
|
Blogger - blogger super team kece dan gahulssss di Juguran Blogger Indonesia 2017 3.0 |
Sekitar pukul 16.05 WIB, Saya tiba di Stasiun Purwokerto dan dijemput oleh panitia. Kebetulan rombongan peserta lain yang satu penjemputan denganku ada bang Indra dari Lampung, mbak Evi dari Tangerang. Selain itu juga ada mbak Ella dan Tiwi yang sudah dijemput duluan di Terminal Bulupitu Purwokerto oleh mbak Olip dan bang Pradna (blogger Banyumas). Selain itu ada juga Mbak Terry yang berpisah sejenak dan akan menyusul ke lokasi penginapan.
|
Naik Kereta Api Blora Jaya #juguranblogger 3.0 |
Selanjutnya, rombongan diantar menuju ke lokasi penginapan di hotel Surya & Resort Baturraden. Setibanya di penginapan, langsung diadakan pembagian kamar oleh panitia. Kebetulan saya mendapat kamar nomor 404 dengan kang Denden dari Temanggung.
|
Sekali-kali tidur di Surya Hotel & Resort Baturraden (Kamar 404) #juguranblogger 3.0 |
|
Malam keakraban Peserta Juguran Blogger Indonesia 2017 3.0 |
Sambil menunggu peserta yang belum datang, acara malam itu diisi dengan perkenalan dan ngobrol santai sambil bercerita tentang Juguran Blogger sebelumnya yang dipandu langsung oleh kang Pradna (blogger Banyumas) dengan ditemani sajian kopi dan teh yang cukup buat menghangatkan badan. Usai ngobrol, peserta kembali ke kamar masing-masing untuk beristirahat.
Juguran Blogger 3.0 pun dimulai
Selamat Pagi Baturraden ... Seusai sarapan pagi di aula penginapan, peserta bergegas menuju bus yang siap mengantarkan kami untuk memulai petulangan. Lokasi pertama yang akan dituju yaitu rumah inovator Banyumas yang berada di lereng Gunung Slamet yaitu Desa Kotayasa Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas. Sebut saja namanya Sudiyanto, seorang inovator Banyumas yang menciptakan pompa air agar dapat menaikkan air dari bawah bukit menuju ke pemukiman warga yang terletak di atas bukit. Pompa air tersebut diberi nama HYSU (Hy berasal dari kata hydram atau hydraulic ram dan Su berasal dari namanya Sudiyanto).
|
Sudiyanto Inovatur Banyumas yang membuat Pompa Air HySu (Hydram Sudiyanto) |
Berbekal sebuah buku lama berbahasa Belanda, Sudiyanto mencoba mempraktekkan teori yang terdapat di buku tersebut. Awalnya dia merasa kesulitan, karena bukunya berbahasa Belanda. Beruntung tetangganya ada yang mengerti bahasa Belanda, sehingga dengan mudahnya Sudiyanto memahami isi buku tersebut. Pria lulusan Madrasah Aliyah ini pun nekad bereksperimen dengan menggunakan modal sebesar 5 juta rupiah yang diperoleh dari pinjaman kerabatnya.
|
Pompa Air HySu (Hydram Sudiyanto) karya Inovator Banyumas #juguranblogger 3.0 |
Sempat dianggap gila oleh tetangganya, Sudiyanto tak patah semangat dan terus mengulangi eksperimennya untuk menaikkan air dari bawah bukit menuju ke pemukiman warga dengan pompa air ciptaannya. Alhamdulillah setelah berkali-kali melakukan uji coba dan eksperimen, jerih payahnya untuk menaikkan air dengan pompa air HySu ciptaannya pun membuahkan hasil. Kini, tetangga yang pernah menganggap gila pun menjadi tergila-gila dengan pompa HySu karya Sudiyanto. Untuk harga Pompa air HySu ini dibandrol mulai dari 5 juta hingga 15juta rupiah. Tertarik untuk melihat pompa air HySu ini, Anda bisa datang langsung ke lokasi dan menghubungi 081548894211.
Rombongan Juguran Blogger Indonesia 2017 pun melanjutkan ke lokasi berikutnya yaitu mengunjungi salah satu lokasi pembuatan oleh-oleh khas Banyumas "Nopia dan Mino (Mini Nopia)" milik Pak Narwan di JL. Jaya Serayu No. 88 Banyumas dan dan melihat secara langsung pembuatannya.
|
Tiba di lokasi pembuatan Nopia dan Mino milik Pak Narwan #juguranblogger 3.0 |
|
Inilah bentuk Nopia dan Mino (Mini Nopia) Khas Banyumas #juguranblogger 3.0 |
Selain Mendoan, Banyumas juga terkenal dengan makanan khasnya yaitu Nopia atau Mino. Nopia untuk yang berukuran besar, sedangkan yang berukuran kecil disebut dengan Mino (Mini Nopia). Nopia ini masih saudaranya bakpia lho, kalau bakpia itu basah sedangkan nopia ini kering dan keras serta memiliki isi yang sangat lunak. Kulit yang keras dan isinya yang sangat lunak dan renyah membuat sensasi kenyal dan nikmat saat disantap. Bagi Anda yang lagi berada atau mau berwisata ke Banyumas, jangan lupa untuk membeli Nopia dan Mino. Harga sangat terjangkau dan bervariasi mulai dari 10 ribu hingga 30 ribu rupiah.
Puas menikmati Nopia dan Mino, rombongan meneruskan perjalan ke Papringan. Ngapain kita ke Papringan? Di tempat ini, peserta Juguran Blogger diajak untuk melihat secara langsung proses pembuatan batik Papringan khas Banyumas di Galeri Pring Mas yang terletak di Jl. Jaya Serayu Rt 02/ 01, Desa Papringan Kecamatan Banyumas Kabupaten Banyumas yang dikembangkan oleh warga setempat dengan didukung oleh Bank Indonesia (BI) Perwakilan Purwokerto.
|
Menginjakkan kaki di kawasan Sentra Batik Papringan Banyumas #juguranblogger 3.0 |
|
Berada di Galeri Pring Mas Papringan Banyumas #juguranblogger 3.0 |
Tiba di lokasi, kami disambut oleh pengrajin batik Papringan dan dipersilakan masuk untuk melihat isi galeri batik Pring Mas. Tak hanya itu, kami pun dipersilakan untuk menikmati hidangan makan siang dan jamuan ala kadarnya khas Banyumas. Ada mendoan, cimplung, ubi rebus, buah-buahan dan sebagainya.
|
Asyik membatik di Sentra Batik Papringan Banyumas #juguranblogger 3.0 - Foto by virmansyah.info |
|
Inilah batik hasil karya kami (para blogger) #juguranblogger 3.0 |
Kenyang menikmati hidangan, kami diajak menuju pendopo yang berada di sebelah Galeri Pring Mas. Ibu-ibu pengrajin batik Papringan dengan ramah menyapa kami dan mengajari kami para blogger untuk membuat batik. Bayangkan, para blogger yang biasanya dipusingkan untuk merangkai huruf menjadi kalimat kini diajak untuk membuat batik, seru banget dech pokokman. Selesai membatik, kami kembali masuk galeri untuk melakukan ramah tamah dan ngobrol bersama Bapeda Banyumas, Perwakilan Bank Indonesia, Pengrajin Batik Papringan dan Perwakilan Hotel Santika Purwokerto serta dinas terkait lainnya. Selanjutnya acara diakhiri dengan foto bersama di depan Galeri Pring Mas.
Menjelang sore hari, rombongan meneruskan perjalanan ke lokasi berikutnya yaitu Bukit Tranggulasih Kedungbanteng Banyumas. Di tempat ini, kita para blogger diajak melihat secara langsung kawasan Purwokerto dari atas bukit yang begitu menawan di malam hari. Setelah tiba di rumah mas Yayan, rombongan pun turun dari bus dan bergegas mencari toilet hehehehe. Sambil menunggu jemputan berikutnya, kami pun mempersiapkan barang masing-masing yang akan kami bawa ke Bukit Tranggulasih.
Setelah semua siap, kami pun melanjutkan perjalanan dengan menggunakan mobil bak terbuka menuju bukit Tranggulasih. Meski berdesak-desakan, perjalanan kami begitu menyenangkan dan menegangkan, bagaimana tidak mobil bak terbuka yang ditumpangi ini harus melalui jalur yang bombastis banget yaitu menanjka tajam di malam hari. Setelah menempuh rute yang panjang dan menegangkan dari desa Kutaliman, alhamdulillah akhirnya kami pun tiba kawasan masuk di bukit Tranggulasih.
Kami pun bergegas turun dari mobil bak terbuka, dan membawa barang bawaan kami menuju bukit Tranggulasih dengan berjalan kaki menaiki satu persatu tangga yang masih alami sepanjang kurang lebih 200 meter menuju lokasi bukit Tranggulasih. Perjuangan kami pun terbayar setelah tiba di lokasi bukit Tranggulasih. Hamparan lampu di kawasan Purwokerto terlihat jelas. Setelah dibagi kelompok oleh panitia, kami pun memasukkan barang bawaan menuju ke tenda (sesuai kelompok) yang telah disediakan. Selanjutnya sambil menunggu makan malam, kami ngobrol santai sambil menikmati kopi Temanggung yang dibawa oleh Kang Denden.
|
Api Unggun yang menghangatkan di bukit Tranggulasih #juguranblogger 3.0 |
Tak lama kemudian, hidangan makan malam telah siap. Satu persatu mengambil piring dan mengambil menu makan yang pasti membuat perut kami kenyang hehehe. Mulai dari nasi putih, sayur paku pakis dan bunga kecombrang, ayam goreng, sambal dan mendoan nikmat bangettttt dech rasanya. Usai makan malam, udara di bukit Tranggulasih semakin dingin sehingga kami pun bergegas mendekat menuju Api Unggun. Semakin malam, saya pun segera masuk dan beristirahat di tenda agar besok bisa bangun pagi agar tidak ketinggalan untuk mengabadikan sunrise langsung dari bukit Tranggulasih.
Selamat Pagi Tranggulasih
Sekitar pukul 04.10 WIB, Saya pun terbangun dan bergegas menuju ke kamar mandi untuk mandi. Meskipun udara pagi saat itu masih terasa dingin, Saya pun memberanikan diri untuk mandi. Usai mandi, saya bergegas menuju tenda dan bersiap untuk mengabadikan sunrise dari bukit Tranggulasih.
|
Bersama mbak @Olipe_Oile Panitia Juguran Blogger Indonesia 2017 - Foto by virmansyah.info |
Oh ya, Bukit Tranggulasih ini terletak di Desa Windujaya Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Banyumas. Bagi Anda yang menyukai wisata alam dengan udara yang segar, bukit Tranggulasih sangat cocok untuk dikunjungi. Di tempat ini dibuka 24 jam oleh pengelola dari pokdarwis setempat. Anda cukup membayar 5 ribu rupiah saja dan nikmati suasana alami Bukit Tranggulasih yang aduhai. Jangan khawatir, di tempat ini juga sudah tersedia warung makan yang buka 24 jam. Jadi, bagi kamu yang suka camping atau berkemah jangan terlewatkan untuk datang ke bukit Tranggulasih.
|
Camping di Bukit Tranggulasih #juguranblogger 3.0 - Foto koleksi milik mbak @EviIndrawanto |
|
Mengabadikan Kenangan di Bukit Tranggulasih #juguranblogger 3.0 - Foto koleksi milik mbak @EviIndrawanto |
Sebelum meneruskan perjalan berikutnya, kami pun mengabadikan momentum di bukit Tranggulasih melalui kamera yang tentu instgramable banget dech. Penasaran dengan pemandangan bukit Tranggulasih yang aduhai dan menawan? Ayo datang langsung ke Banyumas ! (@kakdidik13)
Catatan perjalan seorang @kakdidik13, blogger pinggiran dari Bojonegoro yang suka jalan-jalan dan berkesempatan mengikuti Juguran Blogger Indonesia 2017 bersama Blogger Banyumas dengan didukung oleh Bapeda Litbang Banyumas, Bank Indonesia, PANDI.ID, Fourteen Adventure, Loja De Cafe, dan Hotel Santika Purwokerto.
Koks seru banget kak Didik... Apalagi mandi pagi disana... Gak kebayang, ckckck
ReplyDeleteDinginnya minta ampun dech, sejuk suasananya di sana hehehehe
Deletenopianya pengen, aku suka banget sama nopia
ReplyDeleteEnak bangettttt mbak rasanya hehehe
DeleteYuk lestarikan batik agar tak hilang ditelan jaman....
ReplyDeleteMantap, sepakat #AyoLestarikanBATIK
DeleteAduuuh suka banget sama Nopia! Biarpun keras tp legit. Prosesnya alami banget pula :)
ReplyDeleteWidihhhhh, fans nya Nopia ya heheheh
DeleteSyukuran broker kemarin cuman 3 hari 2 malam tapi cerita yang kita bawa pulang banyak sekali ya Kak didik. Mulai dari pertemuan di hotel Surya Baturaden sampai terakhir makan siang perpisahan di cafe. Saya senang banget ketemu teman-teman baru yang seru-seru. Berasa muda lagi. Mudah-mudahan suatu saat kita bisa bareng jalan lagi ya Mas. Amin
ReplyDeletekapan2 diulang ada sesi khusus di deket api unggun ya Kak Didik :D Bojonegoro donggg, hehe
ReplyDelete