Intip Serunya Ngabuburit bareng Kumparan di Dyandra Convention Center Surabaya - Sabtu 10 Juni 2017, sekitar pukul 09.30 WIB kami bertiga dari SuaraBanyuurip.com berangkat ke Surabaya untuk menghadiri undangan ngabuburit bareng Kumparan. Oh ya, apa itu SuaraBanyuurip.com ? SuaraBanyuurip.com merupakan sebuah media online terkini yang mengupdate berita seputar migas di wilayah Blok Cepu mulai dari Bojonegoro, Tuban, Lamongan di Jawa Timur serta Cepu di Jawa Tengah. Selain online, cikal bakal media ini adalah berupa tabloid SuaraBanyuurip yang terbit setiap bulan sekali dengan ukuran A3 29,7 cm x 42 cm.
Setibanya di lokasi, kami menuju ke lokasi kegiatan di Convention Hall B Dyandra Convention Center Surabaya untuk mengikuti rangkaian acara Ngabuburit bareng Kumparan "Jurnalisme Kolaboratif". Apa saja rangkaian acaranya, intip yuk !
Ngobrol Jurnalisme Kolaboratif bareng Walikota Surabaya Ibu Tri Rismaharini
Acara Ngabuburit bareng Kumparan 2017 ini diawali dengan kegiatan ngobrol dan berbincang-bincang bareng Walikota Surabaya, Tri Rismaharini. Risma menyampaikan pendapatnya mengenai jurnalisme kolaboratif atau istilah kerennya jurnalisme gotong-royong. Walikota Surabaya ini menyoroti maraknya peredaran berita hoax atau bohong yang muncul belakangan ini.
"Hoax tidak berperikemanusiaan dan tidak sejalan dengan nilai-nilai Pancasila," ucap Risma kepada peserta acara.
Ia melanjutkan bahwa berita bohong atau hoax sebenarnya bisa ditangkal bersama dengan cara memberikan informasi yang benar kepada masyarakat baik secara pribadi atau kolektif.
"Pemerintah juga harus turut serta memerangi penyebaran berita hoax atau berita bohong," tambah Risma.
Sementara itu, Pemimpin Redaksi Kumparan, Arifin Asydhad yang mendampingi Risma saat sesi tanya jawab seusai dialog membenarkan apa yang dikatakan oleh Walikota Surabaya, Tri Rismaharini. Menurutnya, tak hanya media dan pemerintah, masyarakat juga harus berperan aktif melawan berita hoax. "Jika tadi disebut hoax itu harus kita lawan. Mari bersama bergotong-royong menanggapi hal tersebut," katanya.
Selfie Rame-Rame bareng Walikota Surabaya Tri Rismaharini (Foto : Kevin Kurnianto / Kumparan) |
Sesi Ngobrol Jurnalisme Kolaboratif bareng Walikota Surabaya Ibu Tri Rismaharini ini ditutup dengan selfie rame-rame bareng bu Risma.
Workshop Fotografi bareng Aditia Noviansyah
Usai ngobrol bareng Walikota Surabaya, sesi acara dilanjut dengan kegiatan workshop seputar fotografi oleh Aditia Noviansyah, Fotografer Kumparan Pemenang Anugerah Adiwarta. Aditia menyampaikan materi tentang "Perkembangan Fotografi Jurnalistik di Era Milenial". Ia memberikan gambaran mengenai perkembangan fotografi di dunia jurnalistik saat ini, khususnya bagi generasi milenial serta nilai berita yang bisa ditangkap oleh lensa kamera kepada peserta dari organisasi pers mahasiswa di Surabaya, Komunitas Fotografi Lokal dan juga perwakilan media online Se-Jawa Timur.
Talkshow dengan Bapak Digital Indonesia (BDI)
Usai workshop fotografi, sesi acara dilanjut dengan talkshow dengan Presiden Komisaris Kumparan, Budiono Darsono (BDI) yang memberikan paparan tentang Jurnalisme Kolaboratif. Budiono mengatakan, media kolaboratif yang diusung oleh Kumparan ini telah memiliki lebih dari 3.000 user yang aktif menulis di dalamnya. Setiap orang, lembaga atau bahkan media-media lokal sekalipun dapat bergabung dengan mempublikasi konten berita atau cerita apa pun di kumparan.
"Semua orang, organisasi ataupun lembaga apapun bisa membuat media lewat akun kumparan. Kumparan juga turut membuka kesempatan bagi para user untuk berkolaborasi ini menggarap ide dan dan gagasan bersama. ," ujar Budiono di depan para peserta ngabuburit bareng kumparan.
"Mengumpar, artinya berita menggulung, bertambah besar. Kami menyebutnya jurnalisme gotong royong dan kolaboratif," pungkasnya.
Sementara itu, Pendiri beritajatim.com, Dwi Eko Lokononto juga memiliki pandangan yang sama tentang pentingnya jurnalisme kolaboratif. Ia mengakui bahwa media-media lokal kesulitan dalam mempublikasi pemberitaan atau memperluas jaringan server. Dengan kolaborasi ini ia optimis dapat menjadi jalan keluar menghadapi maraknya berita-berita palsu dan media abal-abal.
"Kumparan saya lihat jadi jalan keluar untuk teman-teman (media) lokal untuk tetap membina dan meneruskan karier (jurnalistik) yang benar dan tak memikirkan lagi server, dan pembaca seperti apa. Sekarang kita menghadapi berita palsu, media abal-abal, media hoax. Indonesia terlalu luas untuk digarap sendirian. Gotong royong itu dapat menjadi solusi," pungkas Alumni FISIP Unair dan koordinator Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI).
Penandatanganan MoU Kumparan dengan Media Lokal di Jawa Timur
Acara talkshow ini kemudian ditutup dengan penandatanganan jurnalisme kolaborasi secara simbolis, antara Kumparan bersama media-media lokal di Jawa Timur. Penandatangan secara simbolis diwakili oleh Pemimpin Redaksi Kumparan, Arifin Asydhad dan pendiri beritajatim.com Dwi Eko Lokononto. Sebelas media lokal Jawa Timur berkomitmen untuk berkolaborasi dengan Kumparan memperluas jaringan beritanya. Adapun ke-11 media online lokal di Jawa Timur, meliputi beritajatim.com, suarabanyuurip.com, bloktuban.com, wartabromo.com, portalmadura.com, blokbojonegoro.com, bangsaonline.com, kabarbisnis.com, kabarpas.com, mediamadura.com, dan beritobojonegoro.com
Acara pun diakhiri dan ditutup dengan pembagian hadiah berupa merchandise eksklusif untuk hasil foto workshop terbaik, tweet terbaik, tanya jawab dan pemberian doorprize berupa 1 unit ponsel pintar samsung J3 yang diundi secara acak dan dilanjut dengan buka puasa bersama. (@kakdidik13)
wow acara yang mantab abis. sayangnya pas barengan dg acara lain jadi gak bisa datang. hohoho
ReplyDelete